Jurusan hukum merupakan salah satu jurusan kuliah terfavorit Indonesia. Tak
heran jika banyak sekali yang sangat berminat dan ingin kuliah di jurusan yang
mencetak sarjana hukum ini. Namun beberapa anggapan berikut ini sering kali
membuat orang ragu untuk berkuliah di jurusan tersebut, padahal semua adalah
mitos jauh sekali dari fakta yang ada. Apa saja itu?
Mitos Tentang Jurusan
Hukum
1. Wajib Jadi Pengacara!
Banyak tetangga yang mengetahui
bahwa kamu merupakan anak jurusan hukum, kebanyakan dari mereka mengira kamu
nantinya akan menjadi seorang pengacara atau advokat. Sebenarnya jadi pengacara
setelah lulus jurusan ini adalah hal yang sangat memungkinkan tetapi bukan
berarti semuanya bakal menjadi pengacara. Prospek kerja Jurusan ini sangat luas
sekali. Kamu bisa menjadi hakim, notaris, pakar hukum, hingga dosen hukum di
Universitas tersebut.
2. Wajib
Menghafal Undang-undang!
Memang, anak jurusan hukum tidak pernah
lepas dari yang namanya undang-undang, KUHP, KUHAP, dan
sejenisnya. Tetapi bukan berarti kita harus menghafal keseluruhan. Nyatanya
yang perlu dilakukan adalah memahami pasal tersebut bukan menghafalnya. Pasalnya
dosen hukum menilai bagaimana menganalisis suatu perkara bukan sekedar menghafal
undang-undang yang selama ini banyak orang kira.
3. Anak Hukum adalah
Seorang Aktivis yang Suka Demo
Jika kamu melihat berita di televisi
saat ada demo mahasiswa, kebanyakan dari mereka adalah mahasiswa jurusan hukum.
Parahnya lagi mereka juga dianggap sebagai biang kerusuhan saat demo sedang
terjadi. Padahal sebenarnya, demo bertujuan untuk mengutarakan pendapat bukan untuk
membuat onar. Dan tidak semua anak hukum harus menjadi aktivis di kampusnya.
Semua memiliki pilihannya masing-masing.
4. Anak Hukum Tidak
Perlu Belajar Matematika!
Lagi-lagi ini adalah anggapan yang
salah. Banyak yang mengira bahwa kuliah di jurusan hukum tidak perlu belajar matematika.
Memang sih, di jurusan ini kamu tidak bakal mendapatkan materi turunan dan trigonometri
seperti pada jurusan matematika murni. Tetapi, bukan berarti lepas 100% dengan hitung-hitungan. Pembagian harta waris, harta gono gini, dan
segala apapun yang berhubungan dengan dunia warisan pasti membutuhkan perhitungan
untuk mempelajari. Jadi, jangan anggap belajar hukum tidak perlu belajar
matematika ya
5. Anak Jurusan
Hukum Jago Debat!
Ada juga anggapan yang mengira jika seseorang
yang kuliah di jurusan hukum pasti lihai sekali bersilat lidah atau berdebat.
Hal ini memang ada benarnya tetapi juga tidak sepenuhnya benar. Pada dasarnya, mahasiswa
hukum tidak melulu jago yang namanya debat atau berbicara di depan umum, ada
juga yang malu-malu ketika berbicara. Semua punya sifat dasarnya masing-masing.
Tetapi yang jelas, anak hukum tidak boleh asal bicara saja tanpa didukung argumen
yang kuat.
Penutup
Jadi, jangan percaya ya soal kelima
mitos diatas. Jika kamu benar-benar berniat kuliah di jurusan hukum kuatkan tekadmu
dan kejarlah sampai dapat. Demikian
artikel mengenai mitos tentang jurusan hukum, Semoga bermanfaat.
Apa saja kampus dengan jurusan hukum
terbaik? Baca pada artikel berikut ini
Baca Juga : Kampus dengan Jurusan Sastra Terbaik
Baca Juga : Kampus dengan Jurusan Sastra Terbaik